Jangan heran,
Bila nanti
ada yang berkunjung
ke rumahmu,
Lalu mengetuk
pintu.
Tamu itu tak
membawa banyak apa-apa,
Ia hanya membawa
ingatan dan kenangan.
ia akan mencarimu,
Mengingatkan lagi
tentang kenangan-kenangan,
Lalu kau dibuat rindu.
Ia datang berjalan
compang-camping,
Ya,
Karma itu
berkunjung ke rumahmu,
Kau pasti akan
mencariku.
Dari teras rumah,
Sampai ke atap-atap
teduh.
Dari tanah rendah
penuh kerikil,
Hingga ke tanah
paling tinggi dekap menggigil.
Dari warung
–warung kopi,
Hingga ke
lantai-lantai kota.
Dari
gerbong-gerbong kereta,
Hingga ke stasiun
paling jauh.
Menyusuri
jalan-jalan setapak,
Langkah demi
langkah.
Kau berziarah lama
dengan ingatan,
Bahwa rindu yang
kau bawa,
Hanya aku yang
bisa mengobatinya.
Kau akan mencariku
kemana saja.
Bertanya pada
siapapun jua.
Namun yang kau
temui
Hanyalah
kekosongan,
Dan ingatan bahwa,
Aku sangat
mencintaimu,
Sampai aku mati
dibunuh sepi.
Namu kelak semua
tinggal kekosongan.
Posting Komentar
Beri komentar pada kolom yang tertera. Dilarang menggunakan kata sapa "Gan" di blog ini. Dariku sang penggila kopi, pecandu puisi.