Aku tahu, semua ini akan terus berjalan selain waktu,
yaitu adalah perasaan dan cara kita untuk berpikir. Jika waktu bisa dihentikan,
aku lebih suka seperti ini, mengamatimu dari kejauhan, memperhatikanmu dalam
diam. Teman-temanku pernah bilang, kalau aku terlalu lama untuk mengatakan
semuanya, mengatakan yang sebenarnya. Ya aku paham.
Mungkin memang terlalu bodoh terus menunggu, dan mungkin
aku memang tak pintar untuk menunjukkan. Aku bisa saja memberi perhatian, tapi
aku tak seperti itu. Aku sedang senang memperhatikanmu dari kejauhan,
menghafalkan setiap tingkah lakumu, seperti berbicara dengan sahabatmu, caramu
menatap orang-orang disekitar, ya, hal-hal seperti itu. Bahkan jika aku
beruntung, aku bisa mendekatimu dan mendengar suaramu, jika beruntung.
Sebetulnya aku bisa saja berteriak keliling kelas untuk
mencari perhatianmu, tapi tidak. Aku tidak akan melakukannya. Atau, memberimu
buku-buku bagus yang sudah pasti kamu suka, ah, aku ingin sekali hal itu,
memberi kejutan-kejutan kecil untukmu. Tapi tidak. Aku tidak bisa melakukannya.
Atau aku juga bisa mengobrol lewat WhatsApp atau BBM untuk sekedar bersapa, “hai, lagi apa?” lalu kamu membalas
pesanku. Nomor teleponmu? Dan Pin BBMmu? Aku sudah lama mencari tahu, aku sudah
tahu semuanya. Tapi tetap tidak. Aku tidak akan melakukannya. Aku sudah bilang
bukan? aku tidak akan mencari perhatianmu, aku lebih suka seperti ini,
memperhatikanmu sembunyi-sembunyi.
Terkadang, godaan begitu besar untuk menunjukkan betapa
ingin sekali aku melihatmu sepanjang waktu, dan berbincang denganmu. Atau kita
bisa berjalan-jalan menikmati sore hari di taman,berlama-lama mengobrol tentang
suatu hal, memandangimu saat tertawa dan berdebar-debar ketika matamu
berkilauan terkena matahari atau lampu kota. Aku tidak bisa bohong dengan itu,
aku benar-benar ingin melakukan banyak hal denganmu.
Sayangnya, aku tak bisa melakukan itu, kalau aku
melakukannya, mungkin sama saja aku melukai hatiku sendiri. Jadi ya, biar saja
seperti ini, menjadi seorang yang menperhatikanmu sembunyi-sembunyi. Aku terlalu
takut, karena mungkin kamu mempunyai banyak alasan untuk menolakku, jadi ya
lebih baik seperti ini, mungkin ini hanya sementara.
Jika ada yang bertanya, apa aku tidak lelah seperti ini?
jawabannya, tentu saja lelah sekali. Tapi keinginanku untuk mengetahui semua
hal tentangmu tidak bisa berhenti. Jadi, tidak masalah. Ini hanya sementara.
Waktu terasa cepat sekarang, beberapa bulan atau minggu
lagi kita akan berpisah, dan dunia baru saja dimulai. Entah kamu mau
melanjutkan kemana, mencari kerja atau mencari tempat untuk meperdalam
ilmu-ilmu yang kamu rasa kurang. Jarak bukan masalah, tapi mungkin komunikasi
kita, dibagian itu.
Semua yang sebenarnya aku lakukan itu memang tak ada
gunanya. Mencari tapi sembunyi-sembunyi. Memang sedih ya, hati terlalu sering
mengelabui logika. Logikaku tahu, kamu akan pergi dan tidak akan pernah
mencariku, tetapi hati mengatakan,tunggu dulu, aku belum merampungkan semuanya,
berilah sedikit waktu.
Aku takut, logika mungkin akan selalu memberikan
faktanya. Tapi aku berharap logikaku salah besar. Dan itu semua ada di dalam
diri kamu.
Aku akan terus menunggu, tentang berpisah? mungkin ini
hanya sementara.
“kalau hari ini adalah hari terakhir kita untuk bertemu dan berbicara, aku berpesan jaga dirimu baik-baik”
2 komentar
sabarlah, tuan. sekejam apapun penantian, insyaallah akan membuahkan hasil yang memuaskan. semoga istiqomah!
ReplyInsyaallah saya Istiqomah.
ReplyPosting Komentar
Beri komentar pada kolom yang tertera. Dilarang menggunakan kata sapa "Gan" di blog ini. Dariku sang penggila kopi, pecandu puisi.