Kini,
Berbeda dengan waktu yang lalu.
Waktu dimana aku selalu membuatkan lagu,
Kepada kekasih yang mendiami hatiku.
Kini,
Di suatu malam, aku selalu terpejam.
Memikirkanmu dalam diam.
Sampai aku terjatuh ke suasana kelam.
Aku menulis dalam gelap, mencoba bermain dengan
jari-jemariku.
Memaksakan mata ini untuk terus melihat panggung kata, agar
jari-jemariku tak tersandung saat berdansa.
Pikiranku akan terus berkerja, tapi apadaya? Hati ini menolak
untuk pembuatan suatu karya.
Sulit menulis dalam gelap.
Aku terus mencoba untuk menulis dalam diam.
Namun memang sulit menyusun kata dalam gelap.
Mencoba menggabungkan hati, pikiran dan jemari.
Namun mata ku merasa iri, karena tak pernah kuteriaki.
Masih saja terjebak di masa lalu.
Saat mata lelah dan sayu, pikiran pun begitu cepat berlalu.
Tak terasa air mata mengguyur pipiku.
Masih ada jemariku yang ingin menyapu.
“Saat hati sedang
kelam, tenangkanlah dirimu. Lalu tulislah apa yang ingin kau tulis. Tapi,
jangan menulis pada kegelapan. Ia akan ikut serta mengelamkan hatimu”
32 komentar
Mantap gan, kayanya agan cocok nih jadi penulis...
ReplyTerimakasih mas Fikri :)
Replysering kasi puis ke pacar gak min ?
ReplySuka sih, cuman pacar khayalan. Hehehe
ReplyAkhirnya nulis postingan baru haha. Anyway, makin jago aja bikin puisi. Sering2 baca biar dapet 'kata' yang aduhay. Nice!
Replypuisinya itu lho gan,, buat siapa?? hehe
ReplyMakasih masukannya mas Irfan :)
ReplyBuat kekasih yang entah dimana, titipin salam ya hahaha.
Replygreget banget puisinya gan
ReplyGreget gimana om? Hahaha
Replymantap nih puisinya bermakna sekali jadi inget jaman sma dulu kalo galau nulis puisi nice share gan
Replycuriga suka ngasih puisi ke cwe nih agan,pujangga gt hehee
ReplyWahaha, kalo galau pikiran malah lancar om. #HidupGalau
ReplyKebanyakan sih, cewenya gak ngebaca om. Sia-sia deh. Hahaha
ReplyCurahan hati ni mas :v
ReplyIya bener mas! Hahaha
Replywah mantep mas , ,ente ada bakat terpendam kayaknya nih
ReplyBakat jangan dipendam mas. Hahaha
ReplyMantap Puisinya gan Update terus ya
ReplyThank you, siap!
Replypuisinya bagus gan
Replycalon penyair nih :)
aku ingin tidur
Replynamun malam kian menenggelamkanku
pada kerinduan yang semakin dalam
namamu, memenuhi setiap relung pikiranku
mencekik urat leherku
membuat serak setiap teriakanku
ketika kupanggil namamu
dingin tubuhku seketika diterkam angin
ketika diriku tenggelam dalam bayangmu
menggigil menantikan kehadiranmu
mengharap pelukanmu tuk hangatkanku
oh, angin, bawalah hati yang rapuh ini
pada seseorang yang yang terlelap disana
bahwa aku selalu merindukannya
by: ranto/rumahtoga.com
Keren nie. . .
ReplyMuga" aja jd penyair terkenal gan
Mantap Puisinya.. gue suka :) Jadi penyair mantap tuh
ReplyBW back ya gan http://rafiemuzaki.blogspot.com
Puisinya kereen gan, maknanya dalem
Replyih so cuit...hehehe
ReplyMakasih gan :)
ReplyMerindukan kasih sayang kepada angin.
ReplyMelayang, entah pergi kemana.
Semoga perasaan ini tenang tanpamu.
Dariku yang mencintaimu.
Thank you!
ReplyCiee suka. Thanks ya!
ReplySumur ya gan dalem? Hahaha
ReplySo cuit anet hehehe
ReplyPosting Komentar
Beri komentar pada kolom yang tertera. Dilarang menggunakan kata sapa "Gan" di blog ini. Dariku sang penggila kopi, pecandu puisi.